Sabtu, 05 Maret 2016

Beranjaklah!



Dari deru keterpurukan serta sekian ribu pilu
menghantui tanpa tunggu
menyibakkan perih serta kelu
di relung kalbu


Ketiadaan menemani setiap waktu
putus asa merajam penuh belenggu
Risau buru-buru
menghancurkan daya imaji tenaga palsu



Seberapakah raga menopang cita?
hingga sayap-sayap menadah hujan, serta
keindahan yang diinginkan merayap pada masa
melucuti segala gelisah
: dada


Beranjaklah!
Sudah saatnya menabur angsoka
di taman semesta
: mimpi kita



Surabaya, 3 Desember 2014


*Anggi Putri, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Freelance Writer, menulis dengan penuh asa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar